fbpx
Mau Investasi Tanah? Ini 7 Keuntungan dan kekurangan Investasi Tanah

Mau Investasi Tanah? Ini 7 Keuntungan dan kekurangan Investasi Tanah

Salah satu alasan kenapa harus berinvestasi tanah adalah karena harga tanah naik setiap tahun. Bahkan, harga tanah jarang diharapkan turun.

Investasi tanah bisa disebut investasi yang sangat menguntungkan.

Oleh karena itu, semakin banyak pengusaha yang tertarik menggunakan dananya untuk membeli tanah.

Selain itu, investasi real estate berbasis lahan tentunya menawarkan banyak keuntungan lainnya. Lantas apa saja alasan mengapa investasi tanah tidak boleh dilewatkan? Berikut alasan kenapa harus investasi tanah :

 

Keuntungan Investasi Tanah

 

  1. Kenaikan harga tanah cukup tinggi

Salah satu faktor yang memaksa Anda berinvestasi tanah atau rumah adalah tingginya kenaikan harga.

Dalam setahun, rata-rata kenaikan harga di dalam negeri bisa mencapai 20-25%.

Artinya, harga tanah bisa berlipat ganda hanya dalam waktu 4 sampai 5 tahun.

Padahal, kenaikan harga tanah bisa lebih besar jika tanah yang Anda miliki berada di kawasan strategis.

Misalnya, bidang tanah di dekat jalan atau lalu lintas. Karena kenaikan harga tanah yang relatif tinggi ini, investasi tanah tidak bisa diabaikan begitu saja.

 

  1. Bisa dikelola menjadi bisnis lain

Saat berinvestasi di tanah, sangat disarankan untuk mempertimbangkan berinvestasi di kebun atau ladang pedesaan.

Pasalnya, lahan jenis ini bisa Anda manfaatkan kembali untuk peluang bisnis selain lahan pertanian.

Dengan demikian, tanah bukan sekadar investasi pasif.

Misalnya, jika Anda memutuskan untuk berinvestasi di petak kebun, Anda dapat mengolahnya sebagai kebun buah.

Pilih jenis buah yang sesuai dengan kondisi tanah dan berpotensi menghasilkan keuntungan. Namun, perlu diingat bahwa jenis tanah yang Anda beli harus sesuai dengan sifat bisnis Anda.

 

  1. Tingkat likuiditas yang rendah

Dibandingkan dengan berbagai jenis investasi saat ini, investasi real estat dihitung sebagai kepemilikan

nilai cairan rendah.

Dengan kata lain, Anda bisa mendapatkan uang dengan cepat dari investasi tersebut.

Likuiditas yang rendah berjalan seiring dengan harga tanah yang tinggi.

Karena tingginya harga tanah, akan memakan waktu lebih lama sebelum Anda akhirnya bisa menjual tanah yang diinvestasikan hingga mencapai harga yang diharapkan.

 

  1. Cocok untuk investasi jangka panjang

Investasi tanah memiliki likuiditas yang rendah.

Sekarang harus ditunjukkan bahwa harga tanah hampir pasti akan selalu meningkat.

Kenaikan harga tanah juga tidak dapat disangkal lebih tinggi dari tahun ke tahun dibandingkan real estate lainnya.

Oleh karena itu, tanah sangat cocok sebagai sarana investasi jangka panjang. Terutama untuk tujuan keuangan yang lebih panjang dari lima tahun ke depan. Namun, jika Anda ingin menjual properti, Anda perlu memastikan bahwa Anda merencanakannya dengan baik karena penjualan properti membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Penjualan sebidang tanah yang tiba-tiba hanya mengarah pada fakta bahwa harganya optimal.

 

  1. Tidak membutuhkan banyak perawatan

Tidak seperti investasi lain, real estat memerlukan sedikit perawatan khusus.

Tentunya hal ini sangat menguntungkan karena Anda tidak perlu khawatir untuk membayar biaya perawatan rutin seperti yang Anda lakukan pada real estate lainnya.

Dapat dikatakan bahwa biaya bercocok tanam di tanah tersebut sangat rendah. Alasannya, yang Anda butuhkan hanyalah pagar untuk memisahkan tanah Anda dengan tanah orang lain.

Penggunaan pagar berfungsi sebagai bukti kepemilikan properti. Selebihnya, Anda tinggal mengecek kelayakan properti sebelum menjualnya kembali.

 

  1. Keamanan tanah lebih terjamin

Ketika Anda berinvestasi emas atau saham, tetap ada risiko kerugian yang harus Anda tanggung.

Namun, Anda tidak merasakan risiko ini jika memutuskan untuk berinvestasi di real estat.

Ya, keamanan yang terjamin adalah salah satu alasan mengapa Anda harus berinvestasi di bidang properti.

Keamanan properti dan barang berharga terjamin.

Sekalipun terjadi bencana alam, sarana investasi ini tidak akan berubah selama Anda memiliki dokumen kepemilikan yang lengkap. Maka jangan heran jika investasi tanah dianggap paling aman di antara investasi lainnya.

 

  1. Menjadi kebutuhan banyak orang

Manfaat terakhir dari berinvestasi di tanah adalah bahwa tanah sangat penting bagi banyak orang. Selain itu, jumlah penduduk yang terus bertambah, pembangunan yang dimajukan dan kebutuhan akan perumahan atau pertanian juga semakin meningkat. Itu sebabnya semakin banyak orang membutuhkan tanah agar tidak mati.

 

Kekurangan Investasi Tanah

 

Tentunya dibalik kelebihan dari investasi ini juga terdapat beberapa kekurangannya. Berikut adalah kerugian dari investasi ini yang harus Anda ketahui.

 

  1. Tanah termasuk aset susah dicari

Kelemahan dari berinvestasi di lot pertama adalah tanah sulit didapat sebagai aset. Banyak orang mengatakan bahwa membeli tanah adalah “berkencan”. Karena juga sulit menemukan negara yang memenuhi kebutuhan kita. Banyak hal yang harus diperhatikan sesuai keinginan dan kebutuhan pembeli.

 

  1. Harga dipengaruhi lokasi

Kerugian selanjutnya adalah harga dipengaruhi oleh lokasi. Semakin strategis lokasi properti tersebut, maka semakin tinggi harga properti tersebut dan tentunya semakin tinggi pula returnnya. Dalam hal ini, Anda membutuhkan banyak modal untuk mendapatkan tanah di lokasi yang strategis, sehingga peluang penjualan di masa depan sangat tinggi.

 

  1. Berkas dokumen tanah sering tidak lengkap

Kerugian lainnya adalah catatan properti seringkali tidak lengkap. Banyak masyarakat, terutama di pedesaan, tidak menganggap penting sertifikat tanah. Mereka percaya bahwa memiliki dan menggunakan tanah adalah tanda kuat dari kepemilikan tanah.

Selain itu, dokumen pendaftaran tanah sering digunakan sebagai jaminan saat mengajukan pinjaman. Jadi saat harus dijual, titelnya belum ada karena masih di bank. Karena itu, Anda harus waspada dan berhati-hati saat membeli tanah. Lakukan ini dengan hati-hati dan periksa semua dokumen dan legalitas negara.

 

  1. Tidak menghasilkan profit secara rutin

Terakhir, kerugian berinvestasi di real estat adalah tidak menghasilkan keuntungan reguler. Tanah bukanlah sumber pendapatan tetap. Dalam jangka panjang, Anda bisa merasakan keuntungannya karena biaya properti meningkat dan dijual dengan harga tinggi.