fbpx
Ketahui Perbedaan SHM, SHGB, dan AJB Sebelum Membeli Rumah

Ketahui Perbedaan SHM, SHGB, dan AJB Sebelum Membeli Rumah

Dalam dunia properti, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan, seperti SHM (Sertifikat Hak Milik), SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangunan), dan AJB (Akta Jual Beli). Ketiga istilah ini memiliki perbedaan yang penting untuk dipahami oleh para pemilik properti dan calon pembeli. Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan antara SHM, SHGB, dan AJB, serta implikasinya dalam dunia properti di tahun 2023.

  1. Sertifikat Hak Milik (SHM):

Image by Rumah.com

Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah dokumen yang memberikan hak kepemilikan tanah secara penuh kepada pemiliknya. Dalam konteks SHM, pemilik tanah memiliki hak untuk menggunakan, menguasai, dan memanfaatkan tanah serta bangunan yang berada di atasnya. Beberapa perbedaan utama SHM adalah sebagai berikut:

Hak Kepemilikan:

SHM memberikan hak kepemilikan tanah secara penuh kepada pemiliknya. Pemilik tanah memiliki hak untuk menjual, mengalihkan, atau mewariskan tanah tersebut kepada pihak lain.

Jangka Waktu:

Hak kepemilikan tanah pada SHM bersifat abadi, artinya tidak ada batasan waktu. Pemilik tanah dapat mempertahankan kepemilikannya selama-lamanya.

Pemindahan Hak:

Pemilik SHM dapat melakukan pemindahan hak kepemilikan tanah melalui proses jual beli atau waris. Dalam hal ini, AJB (Akta Jual Beli) digunakan untuk mencatat transaksi jual beli tanah yang dilakukan dengan menggunakan SHM.

  1. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB):

Image by Rumah Artistik

Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) adalah dokumen yang memberikan hak penggunaan tanah untuk jangka waktu tertentu kepada pemilik bangunan yang dibangun di atas tanah tersebut. Berikut adalah perbedaan utama SHGB:

Hak Penggunaan:

SHGB memberikan hak penggunaan tanah kepada pemilik bangunan untuk jangka waktu tertentu, biasanya 30 tahun. Setelah jangka waktu tersebut berakhir, pemilik bangunan dapat memperpanjang hak penggunaan tanahnya.

Pemindahan Hak:

Pemilik SHGB dapat melakukan pemindahan hak penggunaan tanah melalui proses jual beli. Namun, pemilik bangunan tidak dapat mewariskan hak penggunaan tanah kepada ahli warisnya.

Pembayaran:

Pemilik SHGB biasanya membayar sejumlah uang kepada pemilik tanah sebagai imbalan atas penggunaan tanah tersebut. Besarannya ditentukan dalam perjanjian antara pemilik tanah dan pemilik bangunan.

III. Akta Jual Beli (AJB):

Image by Artikel Rumah123.com

Akta Jual Beli (AJB) adalah dokumen yang digunakan untuk mengikat perjanjian jual beli antara penjual dan pembeli properti. AJB mencatat transaksi jual beli tanah atau bangunan yang dilakukan dengan menggunakan SHM atau SHGB. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang AJB:

Legalitas:

AJB memiliki kekuatan hukum yang mengikat antara penjual dan pembeli. Dokumen ini mencatat secara resmi transaksi jual beli properti dan menjadi bukti sah kepemilikan.

Isi AJB:

AJB mencakup informasi tentang identitas penjual, pembeli, dan properti yang diperjualbelikan. Selain itu, AJB juga mencantumkan harga jual, tanggal transaksi, dan ketentuan-ketentuan lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Proses Pembuatan:

AJB dibuat oleh notaris yang memiliki kewenangan untuk membuat akta otentik. Notaris akan memastikan bahwa semua persyaratan hukum terpenuhi dan transaksi jual beli dilakukan secara sah.

Dalam dunia properti, perbedaan antara SHM, SHGB, dan AJB memiliki implikasi yang penting. SHM memberikan hak kepemilikan tanah secara penuh, sementara SHGB memberikan hak penggunaan tanah untuk jangka waktu tertentu. AJB digunakan untuk mencatat transaksi jual beli properti yang dilakukan dengan menggunakan SHM atau SHGB. Memahami perbedaan ini akan membantu pemilik properti dan calon pembeli dalam mengambil keputusan yang tepat.

Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan secara lengkap perbedaan SHM, SHGB, dan AJB sesuai dengan data tahun 2023. Pastikan untuk selalu memperbarui informasi dengan mengacu pada sumber data yang terpercaya.

Apa Itu Investasi Properti & Keuntungan Investasi Di Properti

Apa Itu Investasi Properti & Keuntungan Investasi Di Properti

Investasi properti merujuk pada kegiatan membeli, memiliki, dan mengelola properti dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial jangka panjang. Properti dapat mencakup berbagai jenis aset, seperti tanah, rumah, apartemen, bangunan komersial, atau bahkan properti industri.

Sudah tidak heran lagi bahwa Investasi properti sudah dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang stabil dan relatif aman dalam waktu jangka panjang. Ini karena nilai properti cenderung meningkat seiring berjalannya waktu, terutama jika berada di lokasi yang strategis atau berkembang. Selain itu, investasi properti juga dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui sewa atau penghasilan dari properti komersial.

Keuntungan Investasi di Properti

 

  1. Nilainya Cenderung Mengalami Kenaikan

 

Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa keuntungan investasi properti cenderung mengalami kenaikan:

Pertumbuhan Nilai Properti :

Nilai properti umumnya cenderung meningkat seiring berjalannya waktu. Ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, peningkatan permintaan perumahan atau komersial, perkembangan infrastruktur, dan peningkatan nilai tanah. Dalam jangka panjang, kekurangan pasokan properti juga dapat mempengaruhi kenaikan harga.

Inflasi :

Inflasi merupakan peningkatan umum dalam harga barang dan jasa. Properti memiliki kecenderungan untuk mengalami kenaikan nilainya seiring dengan inflasi. Ketika harga barang dan jasa naik, biaya pembangunan baru juga meningkat. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan harga properti yang ada.

Pendapatan Pasif :

Investasi properti seringkali menghasilkan pendapatan pasif melalui sewa. Jika Anda menyewakan properti Anda kepada penyewa, Anda dapat menerima pendapatan reguler dari pembayaran sewa. Seiring waktu, dengan penyesuaian sewa yang tepat, pendapatan pasif ini juga cenderung meningkat.

Perkembangan dan Infrastruktur :

Properti yang berlokasi di daerah yang mengalami perkembangan ekonomi atau pembangunan infrastruktur yang signifikan cenderung mengalami kenaikan nilai yang lebih besar. Misalnya, ketika sebuah perusahaan besar membuka pusat operasional di dekat properti Anda, permintaan properti di daerah tersebut dapat meningkat secara signifikan, dan dengan demikian meningkatkan nilai properti Anda.

Penawaran Terbatas :

Properti merupakan sumber daya terbatas, terutama di area perkotaan yang padat penduduk. Jika permintaan akan properti lebih tinggi daripada pasokan yang tersedia, harga properti cenderung naik. Ini dapat terjadi karena lahan yang terbatas dan batasan peraturan zonasi.

 

  1. Terlihat Dalam Bentuk Fisik

 

Investasi dalam bentuk saham, obligasi dan lain-lain tidak begitu terlihat dalam bentuk fisik. Setelah pembelian, Anda hanya menerima sertifikat atau bukti kepemilikan sistem.

Tapi cerita investasi real estate berbeda ketika Anda melihat investasinya secara langsung.

Ciri-ciri dapat mengambil berbagai bentuk, seperti : Toko, apartemen, rumah, gedung dan lain-lain. Ini adalah investasi yang 100% dimiliki dan siap digunakan sesuai keinginan Anda sebagai pemilik. Anda juga dapat mengatur dan menggunakan properti secara bebas sesuai dengan keinginan Anda.

 

  1. Potensi Keuntungannya Sangat Besar

 

Sama seperti perkara investasi lainnya, keuntungan pastinya juga menjadi tujuan utama untuk melakukan investasi properti. Properti akan memberikan keuntungan yang besar apabila dijual di waktu yang tepat.

Apabila aset ini dimiliki dalam jangka waktu yang bisa dikatakan panjang, maka potensi keuntungannya akan menjadi sangat besar saat dijual lagi.

Mengapa tidak, sebab pada dasarnya nilai jual properti memang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Semakin lama berinvestasi di properti, maka akan semakin besar pula peluang untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dari investasi properti tersebut.

Bahkan keuntungan besar seperti ini  akan semakin mudah didapatkan, jika properti berada di lokasi strategis atau berkembang.

 

  1. Bisa Menjadi Passive Income

 

Selain digunakan sendiri sebagai hunian ataupun lokasi bisnis, properti ini bisa juga digunakan untuk mendatangkan passive income di dalam keuangan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menyewakannya kepada pihak lain.

Apabila properti dibuat dalam bentuk kost-kost an, maka secara rutin atau setiap bulan bahkan setiap tahun aset tersebut bisa memberikan beberapa penghasilan.

Sama halnya bisa juga dilakukan pada properti dalam bentuk lainnya. Selagi lokasinya yang strategis, maka potensi untuk menyewakan properti kepada pihak lain akan sangat berpeluang lebar.

Ini sebabnya properti bisa menjadi sumber passive income yang menguntungkan di dalam keuangan, lebih lagi jika ternyata uang sewa yang didapatkan juga terbilang cukup besar.

 

  1. Bisa Dipakai Sebagai Agunan

 

Bukan hanya menambah penghasilan, ternyata properti juga bisa dijadikan sebagai agunan loh. Ini akan sangat berguna, apabila sewaktu-waktu membutuhkan sejumlah uang untuk mencari pinjaman.

Hanya cukup ajukan properti sebagai jaminan kepada pihak bank, maka pinjaman tersebut akan segera dicairkan dan bisa dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Nilai properti yang bisa dibilang tinggi ini akan membuat proses pengajuan pinjaman berjalan dengan lebih mudah.

Tidak hanya itu, estimasi nilainya yang tinggi juga akan memungkinkan mendapatkan pinjaman dengan jumlah nilai yang begitu besar. Hal ini akan menjadi keuntungan tersendiri, terutama untuk kamu yang termasuk pebisnis yang lagi membutuhkan pinjaman dalam jumlah yang besar.

Pengajuan pinjaman dengan agunan seperti ini juga tidak menutup kemungkinan untuk nasabah mendapatkan bunga pinjaman menja

Investasi Rumah Menjadi Incaran Dikarenakan Harga Properti Terus Naik

Investasi Rumah Menjadi Incaran Dikarenakan Harga Properti Terus Naik

Dalam dunia investasi, perkembangan harga properti telah lama menjadi perhatian para pengusaha dan investor. Tidak mengherankan jika salah satu bidang yang trennya terus meningkat dan menarik perhatian adalah pasar Properti, khususnya harga rumah. Jadi bagaimana  tidak memanfaatkan peluang untuk meningkatkan nilai dari investasi properti?  

Apa Itu Investasi Properti?

Investasi properti merupakan suatu bentuk modal yang serupa dengan investasi lain yang melibatkan pembelian dan penjualan aset serta pengelolaan aset untuk menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Namun perbedaan antara investasi properti dengan jenis investasi lainnya terletak pada jenis aset yang dikelola.

Jika investasi aset di pasar uang berbentuk mata uang, maka investasi pada aset obligasi berbentuk obligasi, investasi pada aset saham berupa surat berharga komersial yang dapat diperjualbelikan dan diinvestasikan dalam bentuk obligasi real estate.

Sebidang tanah dan seluruh aset yang ada di atasnya seperti  rumah, jalan, dan seluruh sumber daya  lingkungan hidup dianggap sebagai aset. Pengelolaan properti, baik melalui penyewaan, penjualan kembali, atau kombinasi keduanya, merupakan langkah penting dalam investasi real estat.  

Keuntungan Investasi di Properti

 

  1. Investasi jangka panjang

Ada dua jenis investasi yang dapat dilakukan, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang ini seringkali dipilih untuk dijadikan aset di masa depan. Jika Anda  mencari investasi jangka panjang,  Anda bisa menggunakan investasi real estat.

Investasi ini tergolong sebagai  investasi jangka panjang karena tingkat pertumbuhannya selalu meningkat dengan baik setiap tahunnya. Berinvestasi di real estat berarti mendatangkan pendapatan pasif bagi  investor.    

 

  1. Bisa dijadikan jaminan pinjaman

Anda bisa memulai bisnis lain dan mendapatkan modal. Kebanyakan bank pemberi pinjaman atau lembaga pemberi pinjaman lainnya memberikan pinjaman prioritas kepada mereka yang memiliki agunan. Uang ini dapat diinvestasikan kembali dalam bentuk bisnis lain atau jika ingin diinvestasikan kembali dengan menambah aset lebih banyak.

 

  1. Harga properti yang terus meningkat

Harga tanah atau real estat meningkat meningkat setiap tahunnya. Hal ini bisa terjadi karena permintaan  meningkat sedangkan kebutuhan menurun. Faktanya, pertumbuhan harga aset melampaui inflasi. Jadi tidak ada ruginya bila kita menginvestasikan uang di bidang real estate.